Selasa, 09 Agustus 2011

Sekilas Suck Seed

DI tengah keringnya suplai film-film Hollywood di bioskop dalam negeri, film-film Thailand-tak hanya horor, tapi juga drama dan komedi roman tis- justru agresif menginvasi layar lebar.


Setelah kisah pencarian cinta di tengah kemacetan Kota Bangkok lewat film Bangkok Traffic Loiv Story dan kisah cinta pertama remaja di Crazy Little "Filing Called Loxe yang sempat booming, pemirsa Indonesia kini kembali disuguhi film remaja bergenre komedi romantis lainnya, Suckseed.
Berbeda dengan dua film sebelumnya \ .mi; fokus pada kisah percintaan pemeran utama, Suckseed justru menekankan plot utamanya pada kisah persahabatan dua remaja laki-laki, Ped (Jirayu La-ongmanee) dan Koong (Patchara Jirathiwat), yang tergabung dalam band rock di sekolah mereka.
Keduanya termasuk kategori siswa tak populer. Kemudian, bersama seorang teman lainnya. Rx (Thawaf Porn-rattanaprasert), Ped dan Koong memutuskan untuk membentuk sebuah band rock bernama Koong and Friends. Tujuan mereka hanya satu, menjadi terkenal dan memikat cewek-cewek di sekolah.
Sekilas, tema umum Suckseed mirip dengan film besutan lokal Garasi (2006). Namun, jika Garasi terkesan lebih suram dan depresif, film ini justru berisi adegan-adegan konyol dari kelompok band dalam menggapai mimpi mereka, mulai dari membuat kekacauan saat tampil di depan anak-anak hingga ketatnya persaingan antargrup musik
undefined
Sang sutradara, Chayanop Boonpra-kob, memang mendasarkan film ini pada proyek film pendeknya di Universitas Chulalongkorn tentang sebuah band remaja dengan talenta minimal, tapi memiliki rasa percaya diri maksimal dan bersikeras terus bermusik meskipun kerap gagal menghibur penontonnya.
undefined
Plot itu kemudian dikembangkan dengan beberapa subplot lain, salah satunya kisah cinta segitiga antara Ped, Koong, dan Ein (Natcha Nualjam). Em sendiri merupakan teman masa kecil Ped yang jago bermain gitar. Mereka sempat terpisah karena Em harus pindah ke Bangkok.
undefined
Konflik lain muncul ketika Koong mulai naksir Em, tanpa mengetahui kalau Ped yang pemalu juga memendam rasa yang sama sejak kecil. Di plot lain, kita juga akan melihat tingkah Koong, si pemimpin band, yang bersaing dengan saudara kembarnya. Kay, yang merupakan pemain gitar di band populer sekolah, The Arena.
Lantaran memiliki subplot yang banyak dan memakan waktu, durasi Suckseed bisa dibilang cukup panjang, yaitu sekitar 130 menit. Ini tentu berpotensi membuat penonton lekas bosan. Meski demikian, Chayanop berhasil menjaga alur cerita tetap pada ritmenya. Tidak cepat, tapi juga tidak lamban.
undefined
Chayanop lantas menyelipkan animasi ala film Scott Pilgrim rs Dir World dalam beberapa adegannya. Bisa dibilang itu menjadi satu trik jitu untuk mencegah datangnya rasa bosan. Selain itu, grup-grup musik yang mengisi soundtrack film ini pun muncul sebagai
camco yang mendukung alur cerita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar